Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan perlu memastikan bahwa karyawan mereka memiliki keterampilan dan pengetahuan yang tepat untuk menjalankan tugas dengan efisien. Salah satu metode pelatihan yang efektif dan langsung mengintegrasikan karyawan ke dalam lingkungan kerja adalah On-the-Job Training (OJT). 

Metode ini tidak hanya membantu karyawan baru memahami tugas mereka lebih cepat, tetapi juga memungkinkan mereka untuk belajar langsung dari pengalaman praktis di tempat kerja.

Apa Itu OJT atau On the Job Training?

On the Job Training atau OJT adalah metode pelatihan yang dilakukan langsung di tempat kerja, di mana karyawan belajar tugas dan tanggung jawab pekerjaan mereka sambil praktik langsung. Pelatihan ini biasanya melibatkan bimbingan dari rekan kerja yang lebih berpengalaman atau pengawas. 

Tujuan dari metode OJT adalah:

  • Membekali karyawan dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjalankan tugas mereka secara efektif.
  • Mempercepat proses adaptasi karyawan baru ke dalam lingkungan kerja.
  • Meningkatkan efisiensi dan produktivitas karyawan dengan memberikan pelatihan yang relevan dan terfokus.

Contoh pelaksanaan OJT di tempat kerja seperti:

  • Belajar menggunakan peralatan dan mesin tertentu langsung di lokasi produksi, dengan pengawasan teknisi senior.
  • Mempelajari cara menangani panggilan pelanggan dan menyelesaikan keluhan dengan observasi dan bimbingan dari staf yang lebih berpengalaman untuk customer service.
  • Mengikuti staf penjualan berpengalaman ke pertemuan dengan klien untuk mempelajari teknik negosiasi dan strategi penjualan.

Dengan OJT, karyawan mendapatkan kesempatan untuk belajar sambil bekerja, yang tidak hanya meningkatkan keterampilan mereka tetapi juga memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang peran dan tanggung jawab mereka dalam pekerjaan nyata. 

Dapatkan beasiswa pelatihan dari karier.mu Prakerja senilai Rp3.500.000 untuk bantu kamu #GapaiKarierImpian 

Bentuk Penyelenggaraan OJT

Penyelenggaraan On-the-Job Training (OJT) bisa bervariasi tergantung pada industri, jenis pekerjaan, dan kebutuhan spesifik perusahaan. Namun, ada beberapa bentuk umum dan langkah-langkah yang biasanya diterapkan dalam penyelenggaraan OJT adalah sebagai berikut:

1. Mentoring dan Coaching

Karyawan baru diberi mentor yang lebih berpengalaman yang akan membimbing mereka melalui tugas-tugas harian, memberikan saran, dan berbagi pengetahuan. Supervisor atau pelatih nantinya akan memberikan instruksi dan umpan balik secara terus-menerus saat karyawan menjalankan tugasnya.

2. Job Rotation

Karyawan dipindahkan dari satu departemen ke departemen lain atau dari satu tugas ke tugas lain untuk mendapatkan pemahaman yang luas tentang berbagai aspek pekerjaan dan operasi perusahaan. Nantinya, karyawan akan dibimbing oleh penanggung jawab di divisi terkait. 

3. Shadowing

Karyawan baru “mengikuti bayangan” seorang karyawan berpengalaman selama beberapa hari atau minggu untuk mengamati dan mempelajari tugas dan tanggung jawab secara langsung. Biasanya, karyawan akan bertugas membantu karyawan tersebut dan menyelesaikan beberapa pekerjaan secara bersama untuk belajar bidang pekerjaan yang dituju.

4. Project-Based Training

Karyawan ditugaskan pada proyek-proyek tertentu yang memungkinkan mereka menerapkan pengetahuan teoritis dalam konteks praktis. Mereka bekerja dalam tim atau secara individu di bawah pengawasan seorang mentor atau supervisor.

5. Apprenticeship

Program pelatihan yang lebih formal dan terstruktur di mana karyawan baru bekerja di bawah bimbingan seorang profesional terlatih dalam periode waktu tertentu. Metode ini menggabungkan pelatihan di tempat kerja dengan pembelajaran teori.

Tahapan Penyelenggaraan OJT

Biasanya, OJT mencangkup beberapa tahapan, seperti berikut ini:

1. Perencanaan

Awalnya, pengawas akan menentukanketerampilan dan pengetahuan apa yang diperlukan oleh karyawan baru untuk menjalankan tugas mereka dengan efektif. Kemudian langkah selanjutnya adalah memilih bentuk OJT yang paling sesuai (mentoring, shadowing, dll.) berdasarkan kebutuhan pelatihan.

2. Persiapan

Langkah kedua adalah membuat rencana pelatihan yang terstruktur dengan tujuan yang jelas, materi pelatihan, jadwal, dan metode evaluasi. Kemudian memilih karyawan berpengalaman yang akan menjadi mentor atau pelatih.

3. Pelaksanaan

Di tahap ini karyawan baru akan diperkenalkan kepada mentor atau pelatih mereka dan memberikan gambaran umum tentang program OJT. Karyawan baru juga sudah mulai menjalankan tugas mereka dengan bimbingan langsung dari mentor atau pelatih. Selama pelatihan, karyawan akan menerima instruksi, demonstrasi, dan umpan balik yang berkala.

4. Pemantauan dan Evaluasi

Supervisor atau mentor akan mengawasi kinerja karyawan baru secara teratur untuk memastikan mereka menguasai keterampilan yang diperlukan. Selanjutnya, mereka akan memberikan evaluasi dan melakukan penilaian kinerja karyawan. Berdasarkan evaluasi, menyesuaikan program pelatihan jika diperlukan untuk memastikan semua tujuan pelatihan tercapai.

5. Penilaian Akhir

Melakukan penilaian akhir untuk menentukan apakah karyawan telah mencapai kompetensi yang diharapkan. Nantinya, pengawas akan memberikan sertifikasi atau pengakuan lainnya jika karyawan berhasil menyelesaikan program OJT dengan baik.

Manfaat Mengikuti OJT

Manfaat mengikuti program on the job training sangat banyak. Dengan OJT, karyawan dapat langsung mempraktekkan apa yang mereka pelajari, yang mempercepat pemahaman dan penguasaan tugas.

Pelatihan yang dilakukan juga dalam konteks pekerjaan sehari-hari, sehingga materi yang diajarkan sangat relevan dengan tugas karyawan. Karena pelatihan dilakukan di tempat kerja dan biasanya oleh staf internal, biaya pelatihan juga dapat diminimalkan.

Selain itu, karyawan dapat langsung menyesuaikan diri dengan budaya dan prosedur perusahaan. Hal ini tentu akan membantu mereka nantinya untuk bisa lebih cepat menyesuaikan diri. 

Apalagi selama OJT, karyawan menerima bimbingan terus-menerus dari supervisor atau mentor mereka. Pengawasan dan pelatihan yang dilakukan terus menerus bisa meningkatkan skills dan keterampilan mereka, sehingga nantinya bisa menyelesaikan pekerjaan dengan cepat. 

Program BLAST Karier.mu untuk Kesempatan On The Job Training (OJT)

Business Development and Sales Talent atau BLAST adalah program intensif 2 bulan yang diselenggarakan karier.mu dengan tunjangan uang saku dengan metode On The Job Training. Program ini akan dibimbing oleh mentor yang ahli di bidangnya sampai mendapatkan sertifikat.

Program BLAST di karier.mu memberikan kesempatan peserta untuk bisa ikut pelatihan sekaligus menambah pendapatan, lho! Di pelatihan BLAST byKarier.mu selain ikut pelatihannya melalui seleksi dan mendapatkan beasiswa pelatihan, peserta juga akan berkesempatan OJT dan di kasih uang saku selama OJT berlangsung.

Pelatihan yang dikhususkan untuk tenaga penjualan ini memiliki banyak keunggulan, seperti:

  • Pelatihan sesuai dengan kebutuhan industri saat ini
  • Mendapatkan fee selama On Job Training
  • Pendampingan bersama komunitas siap kerja
  • Kesempatan kerja untuk tawaran yang lebih baik

Program BLAST terdiri dari beberapa tahap, yaitu Pelatihan, On The Job Training, Pendampingan, dan Pasca Pelatihan.

Ingin tahu lebih lanjut? Yuk, ikuti OJT bersama BLAST di karier.mu sekarang juga! -RDRP-