Saat membangun bisnis, kamu membutuhkan perencanaan yang matang. Salah satu cara mudah untuk membuat perencanaan bisnis adalah dengan Bisnis Model Canvas (BMC). Bisnis Model Canvas bisa membantu kamu memvisualisasikan dan merencanakan berbagai aspek penting dari bisnis, mulai dari menentukan segmen pelanggan, channel promosi, hingga kemitraan.
Nah, dalam artikel ini akan dibahas bagaimana cara membuat Model Bisnis Canvas yang mudah dan tepat. Dengan panduan ini, kamu akan dapat menciptakan model bisnis yang tidak hanya jelas dan terstruktur, tetapi juga adaptif terhadap perubahan dan tantangan yang mungkin dihadapi bisnis kamu di masa depan.
Dapatkan beasiswa pelatihan dari karier.mu Prakerja senilai Rp3.500.000 untuk bantu kamu #GapaiKarierImpian
Apa Itu Bisnis Model Canvas?
Business Model Canvas (BMC) adalah alat manajemen strategis yang digunakan untuk mendefinisikan dan memvisualisasikan model bisnis secara sederhana dan terstruktur. BMC dikembangkan oleh Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur dan digunakan oleh berbagai perusahaan untuk merancang, mendeskripsikan, dan mengubah model bisnis mereka.
BMC terdiri dari sembilan elemen dasar yang digunakan dalam strategi bisnis, yaitu:
- Customer Segments (Segmen Pelanggan): Mengidentifikasi kelompok pelanggan yang berbeda yang ingin kamu layani. Contoh: konsumen individu, bisnis kecil, perusahaan besar, dll.
- Value Propositions (Proposisi Nilai): Menjelaskan manfaat produk atau layanan kamu yang membuat pelanggan memilih kamu daripada pesaing. Contoh: harga lebih murah, kualitas lebih baik, keunikan produk.
- Channels (Saluran): Menentukan bagaimana produk atau layanan kamu akan disampaikan kepada pelanggan. Contoh: penjualan langsung, toko online, distribusi melalui mitra.
- Customer Relationships (Hubungan Pelanggan): Menguraikan jenis hubungan yang kamu bangun dengan pelanggan kamu. Contoh: dukungan pribadi, layanan mandiri, komunitas pengguna.
- Revenue Streams (Aliran Pendapatan): Mengidentifikasi bagaimana bisnis kamu menghasilkan uang dari setiap segmen pelanggan. Contoh: penjualan langsung, langganan, biaya penggunaan, iklan.
- Key Resources (Sumber Daya Utama): Mengidentifikasi aset penting yang diperlukan untuk membuat bisnis kamu berjalan. Contoh: modal finansial, sumber daya manusia, teknologi, paten.
- Key Activities (Aktivitas Utama): Menguraikan kegiatan terpenting yang harus dilakukan untuk menciptakan proposisi nilai kamu. Contoh: produksi, pemasaran, penjualan, pengembangan produk.
- Key Partnerships (Kemitraan Utama): Mengidentifikasi mitra dan pemasok penting yang memungkinkan bisnis kamu berjalan. Contoh: pemasok bahan baku, mitra teknologi, distribusi pihak ketiga.
- Cost Structure (Struktur Biaya): Mengidentifikasi biaya terbesar yang dikeluarkan untuk menjalankan model bisnis. Contoh: biaya produksi, biaya pemasaran, biaya pengembangan teknologi.
Baca Juga: Keberanian Menjalankan Bisnis itu Datang, setelah Ikut Pelatihan Prakerja Digital Marketing
Cara Membuat Bisnis Model Canvas
Berikut adalah tips untuk membuat bisnis model canvas yang tepat:
1. Cari Template Online
Buat pemula, kamu bisa mencari template online sebagai referensi. Jika ingin membuat sendiri canvas modelnya, kamu bisa cari tahu bagaimana kompetitor menggunakan metode ini. Cari lebih dari satu referensi kompetitor yang bergerak di bidang bisnis yang sama dengan perusahaan kamu. Hal ini bisa memudahkan kamu untuk menyusun strategi bisnis.
2. Isi Setiap Blok dari yang Paling Mudah Kamu Pahami
Mulai dengan blok yang paling jelas bagi kamu, biasanya segmen pelanggan atau proposisi nilai.
Lanjutkan mengisi blok lainnya berdasarkan pemahaman kamu tentang bisnis kamu. Saat mengisi blok, pastikan kamu menyesuaikannya dengan tujuan dan misi perusahaan, ya.
3. Jangan Ragu untuk Mengubah Strategi
Business Model Canvas adalah alat yang dinamis. Jangan takut untuk mengubah dan menyesuaikan setiap blok seiring berkembangnya bisnis kamu. Libatkan tim kamu dalam proses ini untuk mendapatkan penilaian yang berbeda. Semakin banyak masukkan, akan semakin mudah kamu menemukan ide atau gambaran bisnis yang ingin kamu tuju.
Baca Juga: Pelajari Strategi Promosi Bisnis Melalui Media Sosial
4. Validasi dan Uji Hasilnya
Uji asumsi-asumsi yang kamu buat dalam BMC melalui riset pasar, wawancara pelanggan, dan eksperimen. Sesuaikan model bisnis kamu berdasarkan umpan balik dan data yang kamu peroleh. Apabila hasilnya kurang memuaskan, kamu bisa mengubahnya agar lebih baik.
Namun, pastikan untuk fokus pada perkembangan bisnis saat ini ya. Jangan menggunakan data masa lalu atau forecast untuk menyusun canvas bisnis model.
5. Gunakan Warna dan Visual yang Menarik
Gunakan warna yang berbeda untuk setiap blok atau elemen untuk memudahkan pemahaman dan komunikasi antar tim. Tambahkan ikon atau gambar jika diperlukan untuk memperjelas ide. Cara ini bisa membantu kamu dan tim memahami tujuan dan hubungan dari setiap blok yang disusun.
Baca Juga: Mengenal Profesi Business Development, Tugas dan Keahliannya
Contoh Penerapan Bisnis Model Canvas
Berikut adalah contoh penerapan bisnis model canvas untuk jenis usaha platform e-commerce.
- Customer Segments: pembeli online, penjual online, usaha kecil dan menengah
- Value Propositions: Kemudahan dalam berbelanja online, Platform untuk penjual memasarkan produk. Pengiriman cepat dan aman
- Channels: Website, Aplikasi mobile. Media sosial
- Customer Relationships: Layanan pelanggan 24/7, Program loyalitas, Notifikasi personalisasi
- Revenue Streams: Komisi penjualan, Iklan berbayar, Biaya langganan premium
- Key Resources: Teknologi platform, Tim pengembangan dan pemasaran, Hubungan dengan penyedia logistik
- Key Activities: Pengembangan platform, Pemasaran dan promosi, Manajemen penjual dan inventaris
- Key Partnerships: Penyedia logistik, Pembayaran online, Penyedia teknologi
- Cost Structure: Biaya pengembangan dan pemeliharaan platform, Biaya pemasaran dan akuisisi pelanggan, Biaya operasional dan logistik
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kamu dapat membuat Business Model Canvas yang jelas dan komprehensif, membantu kamu dan tim memahami, merancang, dan mengkomunikasikan model bisnis dengan lebih baik.
Baca Juga: Ingin Jadi Manajer Sukses? Ini Cara dan Skills yang Dibutuhkan
Yuk, belajar merancang bisnis di karier.mu! Ada banyak kelas bisnis dan UMKM yang bisa kamu ikuti secara online dan offline. Salah satu pelatihan Bisnis Model Canvas yang bisa kamu ikuti adalah Mengembangkan Ide Bisnis Menggunakan BMC Framework.
Ini merupakan Webinar yang dibuat untuk membantu peserta merancang ide bisnis menggunakan Business Model Canvas dengan menunjukkan minimal 60% penguasaan materi pada Uji Keterampilan.
Dapatkan beasiswa pelatihan dari karier.mu Prakerja senilai Rp3.500.000 untuk bantu kamu #GapaiKarierImpian
Cari tahu pelatihan bisnis lainnya di kariermu sekarang juga dan jangan sampai kehabisan kelasnya! -RDRP-
0 Comments