Gen Z yang lahir antara tahun 1997 dan 2012, kini mulai memasuki dunia kerja. Dikenal dengan kemampuan adaptasi terhadap teknologi, kreativitas, dan keinginan kuat, Gen Z memiliki ekspektasi tinggi terhadap karier mereka. 

Tidak hanya ingin pekerjaan yang sesuai dengan passion, mereka juga mencari posisi yang menawarkan stabilitas finansial dan potensi penghasilan tinggi. Dalam artikel ini, Karier.mu akan membahas enam pekerjaan yang tidak hanya cocok dengan karakteristik Gen Z, tetapi juga menawarkan gaji yang menggiurkan.

Apa Itu Gen Z?

Generasi Z, yang sering disingkat Gen Z, merujuk pada kelompok demografi yang lahir antara pertengahan hingga akhir 1990-an dan awal 2010-an, setelah Generasi Milenial (Generasi Y) dan mendahului Generasi Alpha. Tahun kelahiran Gen Z umumnya mencakup orang-orang yang lahir sekitar tahun 1997 hingga 2012.

Gen Z adalah generasi pertama yang tumbuh dengan di tengah kemajuan internet, smartphone, dan media sosial, yang secara signifikan mempengaruhi gaya komunikasi, perilaku, dan nilai-nilai kehidupan mereka. 

Mereka dikenal paham teknologi, sensitif terhadap isu sosial, dan seringkali lebih pragmatis dibandingkan dengan generasi sebelumnya. 

Pekerjaan yang Cocok untuk Gen Z

Gen Z adalah generasi yang memiliki ciri khas handal dalam bidang digital, kesadaran sosial, dan mempunyai keinginan kuat untuk menyeimbangkan kehidupan dan pekerjaan. Ciri-ciri ini mempengaruhi jenis pekerjaan yang mereka minati. 

Berikut beberapa karier yang sangat cocok untuk Gen Z, beserta alasannya:

1. Digital Marketing dan Social Media Management

Gen Z adalah generasi pertama yang tumbuh dengan kemajuan media sosial, sehingga mereka memiliki keterampilan dalam menggunakan dan mengelola platform seperti Instagram, TikTok, dan YouTube. 

Pemahaman mereka tentang tren, meme, dan komunikasi digital memberi mereka keunggulan dalam menciptakan konten yang sesuai dengan audiens online. Sehingga, Digital Marketing dan Social Media Management menjadi pekerjaan yang sangat cocok untuk Generasi Z. 

Digital marketing adalah strategi pemasaran yang menggunakan platform digital dan internet untuk mempromosikan produk, layanan, atau merek kepada audiens yang lebih luas. Beberapa saluran digital marketing di antaranya adalah SEO, SEM, email marketing, content marketing, hingga social media marketing.

Tidak jauh berbeda dengan digital marketing, manajemen media sosial adalah proses mengelola aset online suatu merek atau individu di platform media sosial. Ini melibatkan berbagai tugas, termasuk membuat konten untuk media sosial, menjadwal dan memposting konten ke media sosial, mengelola traffic sosial media, hingga melakukan campaign secara online. 

Kompetisi untuk belajar di digital marketing

Untuk menjadi seorang digital marketing dan sosial media manajemen profesional dibutuhkan beberapa keahlian seperti:

  • Keahlian SEO dan SEM
  • Menguasai konten pemasaran
  • Ahli manajemen media sosial
  • Mengelola dan menganalisis data
  • Copywriting
  • Email marketing
  • Desain grafis dan visual
  • Mempunyai kreativitas yang tinggi
  • Komunikasi dan kolaborasi

Mengingat tugas dan tanggung jawabnya yang penting, digital marketing dan sosial media manajemen memiliki gaji yang cukup tinggi. Rata-rata gaji seorang Digital Marketing di wilayah Jakarta mulai dari Rp7.600.000 sedangkan untuk sosial media manajemen mulai dari Rp4.600.000.

Baca Juga: Mengenal 7 Konsep Digital Marketing dan Cara Kerjanya

2. Developer dan IT

Tumbuh di masa perkembangan teknologi yang pesat, banyak anggota Gen Z yang mahir dalam pemrograman, analisis data, dan keterampilan terkait teknologi lainnya. Industri teknologi juga menawarkan fleksibilitas, opsi kerja jarak jauh, dan kesempatan untuk terlibat dalam proyek inovatif, yang semuanya menarik bagi Gen Z.

Seorang pengembang (developer) atau profesional IT (Information Technology) memiliki berbagai tugas tergantung pada spesialisasi dan peran mereka di dalam perusahaan. Secara umum, tugas dan tanggung jawab developer maupun IT specialist adalah:

  • Software development
  • Mengelola situs website
  • Mengelola database manajemen
  • Mengatur infrastruktur dan jaringan perusahaan
  • Memelihara sistem server maupun sistem operasi, perangkat lunak, dan perangkat keras perusahaan
  • Mengembangkan aplikasi mobile
  • Menguji perangkat lunak
  • Mengelola proyek IT

Untuk bisa menjadi seorang developer dan IT, kamu perlu menguasai ilmu bahasa pemrograman dan coding. Bukan hanya itu, kemampuan komunikasi juga sangat dibutuhkan, agar tim developer maupun IT bisa bekerja sama dan menyampaikan kebutuhan pekerjaan dengan baik ke divisi lain, yang umumnya tidak mengerti bahasa pemrograman.

Gaji developer dan IT di wilayah Jakarta rata-ratanya mulai dari Rp8.900.000.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu JavaScript (JS) dan Kegunaannya

3. Kewirausahaan

Memiliki usaha sendiri atau menjadi wirausaha sangat cocok untuk generasi milenial. Gen Z dikenal dengan semangat kewirausahaannya, sering kali didorong oleh keinginan untuk mandiri dan memiliki kendali atas pekerjaan mereka. Banyak yang memulai bisnis sendiri, terutama di bidang ritel online, pembuatan konten, dan startup teknologi, dengan memanfaatkan alat digital untuk menjangkau pasar global. 

Menjadi seorang wirausaha sukses membutuhkan kombinasi keterampilan manajemen waktu, kreativitas dan inovasi, kepemimpinan, keterampilan komunikasi, pengetahuan keuangan, hingga kemampuan dalam memecahkan masalah.

Sebagai pemula, gen Z bisa mulai jualan online terlebih dahulu di beberapa platform toko online. Wirausaha sebagai drop shipper juga bisa menjadi awal yang baik bagi para pemula wirausaha.

Baca Juga: Punya Toko Online? Yuk Belajar Mempromosikan Produk Dengan Tepat!

4. Content Creator

Kreativitas adalah bagian penting dari identitas Gen Z, dan banyak dari mereka yang tertarik pada pekerjaan yang bisa mengekspresikan diri dan mempunyai kebebasan kreatif. 

Meningkatnya trend platform digital juga menciptakan peluang bagi Gen Z untuk mengubah hobi seperti fotografi, produksi video, dan desain grafis menjadi karier. Itulah mengapa, pekerjaan sebagai content creator sangat cocok untuk gen Z. 

Menjadi seorang content creator membutuhkan berbagai keahlian yang terkait dengan kreativitas, teknis, dan komunikasi. Berikut adalah keahlian yang dibutuhkan untuk masing-masing peran:

  • Kreativitas. Menghasilkan ide-ide baru dan orisinal untuk konten yang menarik.
  • Kemampuan Menulis dan Copywriting. Menulis teks yang menarik dan persuasif, baik untuk blog, media sosial, atau naskah video.
  • Pemahaman Media Sosial. Mengelola akun media sosial, memahami algoritma, dan strategi engagement.
  • Pembuatan Video dan Editing. Menghasilkan dan mengedit video menggunakan perangkat lunak seperti Adobe Premiere Pro, Final Cut Pro, atau aplikasi editing lainnya.
  • Fotografi dan Editing Foto. Mengambil foto yang baik dan mengeditnya dengan perangkat lunak seperti Adobe Photoshop atau Lightroom.
  • Kemampuan Analitik. Menggunakan alat analitik seperti Google Analytics atau insight media sosial untuk memahami kinerja konten.
  • Kemampuan Storytelling. Menyusun narasi yang menarik dan menghubungkan audiens dengan konten Anda.

Penghasilan content creator bisa berbeda-beda pada setiap orang. Namun, profesi ini memang berpeluang menghasilkan pendapatan yang besar, hingga puluhan juta rupiah per bulan.

Baca Juga: Mau Jadi Konten Kreator? Ini 7 Skill yang Harus Kamu Kuasai

5. Psikolog dan Layanan Konseling

Kesehatan mental menjadi salah satuprioritas utama bagi gen Z

Ada kesadaran dan prioritas yang semakin meningkat terhadap kesehatan mental di kalangan Gen Z. Sehingga banyak dari generasi ini tertarik pada karier di bidang psikologi, konseling, atau peran kesehatan lainnya di mana mereka dapat berkontribusi untuk meningkatkan kesejahteraan orang lain. Keinginan untuk memberikan dampak yang berarti sejalan dengan kesadaran sosial mereka.

Menjadi seorang psikolog memerlukan kombinasi pendidikan, pelatihan, dan keterampilan interpersonal yang kuat. Hal ini dimulai dengan meraih gelar sarjana dalam psikologi atau bidang terkait. Ini adalah langkah pertama yang penting untuk membangun dasar pengetahuan dalam teori dan praktik psikologi.

Sebagian besar psikolog melanjutkan studi ke jenjang magister atau doktor untuk mendapatkan lisensi praktik. Spesialisasi tertentu, seperti psikologi klinis, psikologi pendidikan, atau psikologi organisasi, mungkin memerlukan gelar lebih tinggi.

Untuk menjadi seorang psikolog profesional, kamu juga harus mengikuti pelatihan klinis yang diawasi untuk memperoleh pengalaman langsung dalam menangani klien dan menerapkan teori psikologi dalam situasi nyata.

Gaji psikolog di Indonesia rata-rata adalah mulai dari Rp5.200.000 rupiah.

Baca Juga: Tips Lolos Tes CPNS 2024 untuk Fresh Graduate

6. Freelancer

Gen Z sangat menghargai fleksibilitas dan keseimbangan antara kerja dan kehidupan pribadi. Pekerjaan yang menawarkan kerja jarak jauh, jam kerja fleksibel, dan kemampuan untuk bekerja dari mana saja seperti freelance bisa sangat cocok untuk mereka. 

Beberapa pekerjaan yang umumnya digeluti sebagai freelancer adalah content writer, design grafis, video editor, hingga developer.

Gaji seorang freelancer bisa berbeda-beda tergantung jenis pekerjaan yang mereka geluti dan lamanya pengalaman. Karena freelancer memiliki jam kerja yang fleksibel, mereka bisa mengambil lebih dari 1 projek, sehingga pendapatan yang didapat juga bisa lebih besar daripada karyawan biasa.

Baca Juga: Mau Kerja Lepas? Coba 7 Cara Menjadi Freelancer Berikut!

Pelatihan Karier.mu

Ikuti berbagai pelatihan unggulan

Karier.mu sebagai partner profesional #GapaiKarierImpian selalu mendorong gen Z dan para pekerja aktif lainnya untuk menjadi versi terbaik dan tidak takut untuk meraih cita-cita karier impian. Karier.mu juga punya beasiswa pelatihan yang siap bantu kamu dalam upgrade diri melalui program Prakerja

Yuk, cari tahu pelatihan terbaik dari banyak bidang pekerjaan di Karier.mu. Mulai dari digital marketing, developer IT, kewirausahaan, content writer, hingga keuangan semua lengkap bisa kamu ikuti secara online maupun offline. 

Ikuti kelas pelatihan menarik Karier.mu sekarang juga! -RDRP-