Kalau belum juga mendapat panggilan kerja setelah mengirim lamaran ke banyak perusahaan, coba tinjau kembali strategi melamar dan tips interview kerja yang kamu terapkan. Boleh jadi, alasan kamu belum juga dipanggil bukan karena kemampuan yang dimiliki, melainkan taktik melamar yang kurang tepat.

Hal ini sangat penting mengingat jumlah lowongan yang tersedia selalu jauh lebih sedikit dibandingkan jumlah pelamar. Oleh karena itu, kamu harus melakukan perencanaan yang matang untuk memperbesar peluang mendapat perhatian dari HRD dan mendapat undangan wawancara.

1. Buat Resume atau CV ATS-Friendly


Dunia rekrutmen saat ini sudah banyak menerapkan ATS (Applicant Tracking System), yakni sebuah aplikasi untuk melakukan pemindaian keyword yang relevan pada resume atau CV pelamar. Tujuan dari penggunaan ATS tak lain adalah untuk mempermudah tugas recruiter dalam menyeleksi pelamar yang telah mengirimkan resume atau CV-nya.

Karena itu, mulailah untuk membuat resume atau CV yang ATS-friendly seperti berikut.

– Gunakan desain yang simpel, tidak perlu terlalu banyak desain (jika kamu melamar untuk pekerjaan kreatif atau ingin menunjukkan sisi kreatifmu yang relevan, lampirkan di dokumen portofolio yang terpisah dari resume atau CV).
– Tidak perlu menggunakan header maupun footer.
– Masukkan keyword yang relevan dengan keterampilan dan deskripsi pekerjaan yang kamu lamar (cek kembali pada detail requirement dan job description pada posisi yang ingin kamu lamar)
– Sajikan dokumen dalam format yang sesuai, seperti .pdf, .doc, atau .docx.

Tidak semua perusahaan telah menggunakan ATS (biasanya masih perusahaan besar maupun perusahaan berbasis teknologi). Namun, format resume dan CV ATS yang simpel justru bisa kamu gunakan untuk melamar di berbagai perusahaan dan lebih umum disukai para recruiter.

2. Sesuaikan dengan Kualifikasi


Tips interview kerja yang satu ini merupakan hal mendasar. Melamarlah pada pekerjaan yang memang sesuai dengan pengalaman dan keterampilan yang kamu miliki alih-alih hanya sekadar menyebar resume atau CV.

Tak cuma itu, kamu juga perlu “membuktikan” pengalaman maupun keterampilan tersebut pada resume atau CV. Seperti contoh, kamu melamar untuk posisi social media officer dan telah memiliki pengalaman serupa. Maka, kamu dapat menjabarkan pengalaman tersebut seperti berikut:
– Membuat 3 konten untuk Instagram tiga kali dengan seminggu
– Menaikkan jumlah follower dan engagement rate dalam tiga bulan terakhir dari …. menjadi…

Baca Juga: Mengenali Potensi Diri dan Mengembangkannya Agar Siap Kerja

3. Kelola Akun Media Sosial Profesional


Beberapa recruiter akan melihat bagaimana interaksi dan sikapmu di media sosial. Maka dari itu, kamu perlu lebih bijak dalam menggunakan media sosial. Jadikan pula platform ini sebagai tempatmu melakukan personal branding.

Selain akun “kasual” seperti Instagram, Twitter, Facebook, dan sebagainya, mulailah untuk mengelola akun LinkedIn-mu. Lengkapilah data dan informasi yang mendukung sehingga recruiter dapat mengenalimu lebih mudah.

Di samping itu, kelola aktivitas LinkedIn-mu. Kamu bisa sesekali menampilkan portofolio dan membuat postingan yang baik. Tak ketinggalan, interaksi terhadap postingan orang lain juga dapat memberi penilaian tersendiri bagi para recruiter.

4. Bangun Networking di LinkedIn


Jangan malu—atau malas—membangun networking di LinkedIn. Kamu dapat mengirimkan permintaan untuk berkoneksi dengan orang-orang yang dapat membantumu berkembang—termasuk pula berkoneksi dengan para recruiter atau HRD dari perusahaan-perusahaan yang kamu incar.

Agar lebih mendapat perhatian, kirimkan pula pesan yang sopan dan tidak memaksa saat mengirim undangan untuk berkoneksi. Mulailah dengan memperkenalkan dirimu dan harapan untuk dapat menjalin koneksi dengan mereka.

Koneksi yang luas akan memperluas pula sumber informasi tentang lowongan pekerjaan tertentu. Pun jika kamu aktif melakukan aktivitas seperti membagikan hasil kerja, membagi ilmu atau pengetahuan terhadap keterampilan yang dimiliki, makin besar peluang recruiter yang bahkan akan menawarimu pekerjaan.

Baca Juga: Tips Meminimalisir Kesalahan Saat Melamar Kerja

Jangan Tunggu Terlalu Lama


Kalau ingin cepat dipanggil untuk interview, maka jangan menunggu terlalu lama untuk mengirim lamaran. Dalam satu hari, recruiter dalam menerima ratusan pelamar untuk satu posisi tertentu. Makin lama kamu menunggu, makin lama pula lamaranmu akan diproses.

Tak cuma itu, boleh jadi mereka akan menutup lamaran bahkan sebelum memproses lamaranmu saat telah menemukan kandidat yang dicari. Maka dari itu, bergeraklah dengan cepat sebelum terlambat.

Nah, itulah beberapa tips cepat mendapat interview kerja. Untuk mempersiapkan proses lamaran hingga wawancara dengan baik, kamu juga dapat mengikuti pelatihan persiapan kerja bersama karier.mu. Yuk, pilih kelas yang sesuai untuk meraih pekerjaan impianmu di sini!

References:
https://www.indeed.com/career-advice/resumes-cover-letters/ats-resume-template
https://www.linkedin.com/business/sales/blog/profile-best-practices/17-steps-to-a-better-linkedin-profile-in-2017
https://www.topcv.com/career-advice/how-recruiters-find-you-online